Minggu, 08 November 2015

Sapanji Sasiliwangi, Membangkitkan Jati Diri Bangs

By
Babakan Siliwangi atau yang dikenal disingkat dengan Baksil adalah salah satu kawasan hutan kota di Bandung, tepatnya berada di Kelurahan Babakan Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Lokasi Babakan Siliwangi yang tidak jauh dari pusat kota (berada di utara pusat kota Bandung) membuat Babakan Siliwangi menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang paling terjangkau oleh masyarakat Kota Bandung. Keberadaan Babakan Siliwangi sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) juga membuat kawasan ini menjadi paru-paru kota sekaligus tempat rekreasi bagi masyarakat.

Bertempat dilokasi tersebut, Sabtu (30/8) digelar acara Sapanji Sasiliwangi yang dibuka tepat pukul 14.00 WIB, sebagai hit event ke 2 menuju puncak acara Seba Jagat Parahyangan, yang akan menghadirkan seluruh masyarakat adat dunia untuk menghasilkan kesepakatan bersama berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup di planet bumi. Dalam acara tersebut digelar berbagai perlombaan yang mengangkat kembali tradisi masyarakat adat, seperti tanding panah, tanding sumpit, lomba memakai iket kepala (totopong) serta pelatihan iket yang menjadi khas Jawa Barat yang akan memperebutkan berbagai hadiah yang telah disediakn oleh panita.

Dicky Pamanahrasa, selaku ketua panitia menjelaskan, acara tersebut bertujuan ingin memperkenalkan atau membrerikan pengetahuan yang telah kita temukan saat ini, saat ini sejarah itu hanya dipegang oleh kelembagaan, seolah-olah rakyat itu tidak tau sejarah. Namun mereka juga acuannya masih menggunakan sistem barat, misalkan dari ilmuwan-ilmuwan barat."Disini saya bikin tentang film kujang dan film iket atas temuan kami sendiri, karena cara pandang dalam membuka sejarah barat ada empat yaitu khot, simbol, index, icon. Sedangkan kita punya tujuh, diantaranya sindir, sampir, sandi, silib, siloka, sasmita, sunyata," jelasnya.

Acara tersebut juga dihadiri oleh masyarakat adat seluruh Jawa dan Bali, pemerhati dan pelaku budaya, perhimpunan motor se-Jawa Barat, masyarakat umum, Kapolda Jabar serta Wakil Gubernur Jawa Barat.

"Yang penting ada silaturahim para seniman dengan latar belakang kasundaan, kemudian ber-ekpresi melalui berbagai kesenian tradisi yang di aktualisasikan. Saya kira ini silaturahim yang baik. Mereka mandiri dan ini sebuah upaya swadaya masyarakat," ungkap Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mizwar kepada Lensa Nusantara di sela-sela acara.

Rangkaian acara tersebut juga turut dimeriahkan oleh Nyanyian Dharma (Doa Pertiwi Nusantara), Karinding Atack, Hipmu (Perkusi Maluku), SSK dan Karijut. Serta pemutaran film dokumenter bertajuk Pusaka Kujang dan Iket Panji sebagai acara pamungkas
Source : Lensa Nasional

0 comments:

Posting Komentar